Jumat, 14 Desember 2012






PROTOZOA DAN INVERTEBRATA
(Laporan Praktikum Biologi Umum)



DISUSUN OLEH:

Nama              : Rudi kurniasandi
Npm                : 1111060190
Semester/Jur  :  III/ Tadris Biologi C
Dosen              : Adryade Reshi Gusta,Sp,M.p
                           Ibnu Hakiki,S.pd


http://profile.ak.fbcdn.net/hprofile-ak-snc4/hs476.snc4/50516_47024949915_1645_n.jpg




                                            



                                           FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) RADEN INTAN
LAMPUNG
2011





KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Kuasa karena berkat Rahmad-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan hasil praktikum biologi umum yang berjudul “Protozoa dan Invertebrata” dengan baik.
Dalam makalah ini tercantum pula beberapa pengertian tentang prozoa, pembagian kelas protozoa, serta pengertian dan ciri-ciri tentang invertebrata.
Memang makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh sebab itu penulis berharap kritik dan saran demi perbaikan makalah kearah yang lebih baik.
Semoga maklah ini dapat bermanfaat bagi semuanya, bagi pembaca dan tentunya bagi penulis sendiri
Dan penulis juga meminta maaf apabila banyak terjadi sekali kekurangan. Karena kesempurnaan hanya milik Allah.





Penulis


     Rudi kurniasandi





DAFTAR ISI

HALAMAN  JUDUL........................................................................................... i
KATA PENGANTAR.......................................................................................... ii
DAFTAR ISI........................................................................................................ iii
BAB. I PENDAHULUAN.................................................................................. 1
1.1  Latar Belakang.................................................................................... 1
1.2  Tujuan Praktikum................................................................................ 2
BAB. II METODE DAN BAHAN...................................................................... 3
2.1 Alat dan Bahan................................................................................... 3
2.2 Metode  Kerja..................................................................................... 3
BAB. III HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................... 5
1.1  Hasil Pengamatan................................................................................. 5
1.2  Pembahasan ......................................................................................... 8
BAB. IV KESIMPULAN.................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA           








BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Protozoa berasal dari kata protos yang berarti pertama dan zoo yang berarti hewan sehingga disebut sebagai hewan pertama. Merupakan filum hewan bersel satu yang dapat melakukan reproduksi seksual (generatif) maupun aseksual (vegetatif).Habitat hidupnya adalah tempat yang basah atau berair. Jika kondisi lingkungan tempat hidupnya tidak menguntungkan maka protozoa akan membentuk membran tebal dan kuat yang disebut Kista. Ilmuwan yang pertama kali mempelajari protozoa adalah Anthony van Leeuwenhoek.
Kebanyakan Protozoa hanya dapat dilihat di bawah mikroskop. Beberapa organisme mempunyai sifat antara algae dan protozoa. Sebagai contoh algae hijau Euglenophyta, selnya berflagela dan merupakan sel tunggal yang berklorofil, tetapi dapat mengalami kehilangan klorofil dan kemampuan untuk berfotosintesa. Semua spesies Euglenophyta yang mampu hidup pada nutrien komplek tanpa adanya cahaya, beberapa ilmuwan memasukkannya ke dalam filum protozoa. Contohnya strain mutan algae genus Chlamydomonas yang tidak berklorofil, dapat dimasukkan ke dalam kelas Protozoa genus Polytoma.
 Hal ini merupakan contoh bagaimana sulitnya membedakan dengan tegas antara algae dan protozoa. Protozoa dibedakan dari prokariot karena ukurannya yang lebih besar, dan selnya eukariotik. Protozoa dibedakan dari algae karena tidak berklorofil, dibedakan dari jamur karena dapat bergerak aktif dan tidak berdinding sel, serta dibedakan dari jamur lendir karena tidak dapat membentuk badan buah. Flagellata Biasanya berkisar 10-50 μm, tetapi dapat tumbuh sampai 1 mm, dan mudah dilihat di bawah mikroskop. Mereka bergerak di sekitar dengan cambuk seperti ekor disebut flagelata. Mereka sebelumnya jatuh di bawah keluarga Protista. Lebih dari 30.000 jenis telah ditemukan. Protozoa terdapat di seluruh lingkungan berair dan tanah, menduduki berbagai tingkat trophic. Tubuh protozoa amat sederhana, yaitu terdiri dari satu sel tunggal (unisel). Namun demikian, Protozoa merupakan system yang serba bisa. Semua tugas tubuh dapat dilakukan oleh satu sel saja tanpa mengalami tumpang tindih. Ukuaran tubuhnya antaran 3-1000 mikron.Bentuk tubuh macam-macam ada yang seperti bola, bulat memanjang, atau seperti sandal bahkan ada yang bentuknya tidak menentu. Juga ada memiliki fligel atau bersilia.
Hewan Invertebrata adalah hewan yang tidak bertulang belakang, serta memiliki struktur morfologi dan anatomi lebih sederhana dibandingkan dengan kelompok hewan bertulang punggung atau belakang, juga sistem pencernaan, pernapasan dan peredaran darah lebih sederhana dibandingkan hewan vertebrata.

1.2 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Agar dapat mengenal berbagai macam jenis protozoa.
2. Memahami ciri-ciri fillum invertebrata.
3. Dapat membedakan fillum yang terdapat pada invertebrata.














BAB II
 METODE
DAN BAHAN


2.1 Alat Dan Bahan
            Adapun alat dan bahan yang digunkan dalam praktikum ini yakni mikroskop, kaca objek, pipet tetes, gelas piala, kertas saring, loupe, pinset, baki (bak bedah), jarum pentul, air kolam, sawah, selokan, cacing tanah, belalang, bekicot, dan bintang laut.

2.2 Metode Kerja
A. Protozoa
1.      Menyiapkan tiga macam air yang telah disediakan (kolam, sawah, dan selokan), kemudian menempatkan pada tempat yang berbeda dan diberi penamaan.
2.       Menyaring masing-masing air yang akan diamati dengan menggunkan kertas saring.
3.      Setelah menyaring air dan tertinggal sedikit air kemudian mengambil sedikit air tersebut dan meneteskan pada permukaan kaca objek sebanyak satu tetes.
4.      Menutup secara perlahan dengan menggunakan kaca penutup.
5.      Mengamati dengan menggunakan mikroskop.
6.      Mencatat dan menggambar hasil pengamatan.




B. Invertebrata

1.      Mengidentifikasi beberapa fillum invertebrata yang telah didapatkan disekitar lingkungan atau menggunakan awetan.
2.      Meletakkan beberapa contoh hewan  invertebrata kedalam bak bedah.
3.      Menggunakan jarum pentul untuk memperkuat letak kedudukan spesimen dalam bak bedah.
4.      Mengamati struktur hean invertebrata.
5.      Mencatat hasil pengamatan.



























BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil pengamatan
Gambar Protozoa dan Invertebrata

·         gambar  protozoa yang berada dalam air kolam

·         gambar protozoa yang berada dalam air sawah


·         gambar protozoa yang berada dalam air selokan



·         Gambar Annelida











Gambar Mollusca

·         Gambar Arthropoda

·         Gambar Echinodermata



3.2 Pembahasan
A. Protozoa
Protozoa berasal dari kata protos yang berarti pertama dan zoo yang berarti hewan sehingga disebut sebagai hewan pertama. Merupakan filum hewan bersel satu yang dapat melakukan reproduksi seksual (generatif) maupun aseksual (vegetatif).Habitat hidupnya adalah tempat yang basah atau berair. Jika kondisi lingkungan tempat hidupnya tidak menguntungkan maka protozoa akan membentuk membran tebal dan kuat yang disebut Kista.
Kebanyakan Protozoa hanya dapat dilihat di bawah mikroskop. Beberapa organisme mempunyai sifat antara algae dan protozoa. Sebagai contoh algae hijau Euglenophyta, selnya berflagela dan merupakan sel tunggal yang berklorofil, tetapi dapat mengalami kehilangan klorofil dan kemampuan untuk berfotosintesa. Semua spesies Euglenophyta yang mampu hidup pada nutrien komplek tanpa adanya cahaya, beberapa ilmuwan memasukkannya ke dalam filum protozoa. Contohnya strain mutan algae genus Chlamydomonas yang tidak berklorofil, dapat dimasukkan ke dalam kelas Protozoa genus Polytoma.
Protozoa mempunyai ciri-ciri umum sebagai berikut :
1. Umumnya tidak dapat membuat makanan sendiri  (heterotrof)
2. Protozoa memiliki alat gerak yaitu ada yang berupa kaki semu, bulu getar (cillia) atau bulu cambuk (flagel).
3. Hidup bebas, saprofit atau parasit.
4. Organisme bersel tunggal.
5. Eukariotik atau memiliki membran nukleus/ berinti sejati.
6. Hidup soliter (sendiri) atau berkoloni (kelompok).
7. Dapat membentuk sista untuk bertahan hidup. sista, merupakan bentuk sel protozoa yang terdehidrasi dan berdinding tebal mirip dengan endospora yang terjadi pada bakteri.
8. Protozoa mampu bertahan hidup dalam lingkungan kering maupun basah.
9. Protozoa tidak mempunyai dinding sel.
10. Protozoa merupakan organisme mikroskopis yang prokariot.
Berdasarkan kelasnya protozoa dibedakan menjadi 4 yakni:
1.      Rhizopoda (Sarcodina)
Alat geraknya berupa pseudopoda (kaki semu).
2.      Flagelata (Mastigophora)
Alat geraknya berupa nagel (bulu cambuk).
3.      Ciliata (Ciliophora)
Alat geraknya berupa silia (rambut getar)
4.      Sporozoa
Adalah protozoa yang tidak mempunyai alat gerak
B. Invertebrata
Hewan Invertebrata adalah hewan yang tidak bertulang belakang, serta memiliki struktur morfologi dan anatomi lebih sederhana dibandingkan dengan kelompok hewan bertulang punggung atau belakang, juga sistem pencernaan, pernapasan dan peredaran darah lebih sederhana dibandingkan hewan vertebrata.
Dan di bawah ini adalah beberapa contoh hewan dari invetebrata
a.       1. Annelida (Cacing)
Annelida di bagi menjadi tiga kelas, yaitu polychaeta, Olygochaeta, dan Hirudiena.
Polychaeta adalah cacing berambut banyak,semua anggotanya hidup di laut dan dapat di bedakan antara jantan dan betina.tubuhnya terdapat banyak rambut yang tumbuh pada parapodia (semacam kaki).panjang tubuhnya antara 5-10 cm, dengan diameter 2-10mm. Pada bagian anterior tubuh terdapat kepala yang dilengkapi dengan mata, tentakel dan mulut yang berahang. Tubuhnya berwarna menarik, seperti hijau, merah, merah muda dan campuran warna-warna.
Contohnya adalah Nereis, Arenicola, Lysidice, dan lain sebagainya.                        
Olygochaeta adalah cacing yang memiliki sedikit rambut pada ruas-ruas tubuhnya. Di antara ruas-ruas tubuhnya tidak terdapat parapodia. Kepala cacing ini berukuran kecil, tanpa alat peraba/tenakel dan mata.
Contoh Oligochaeta adalah Lumbricus terestris (cacing tanah), Tubifex sp(cacing air tawar), Monogaster hautenni (cacing raksasa, terdapat di Sumatra).
Hirudinea adalah cacing yang tidak berambut dan tidak memiliki parapodia. Bentuk tubuhnya pipih, di kedua ujung tubuhnya terdapat alat isap. Alat isap pada bagian posterior besar, sedang pada anterior kecil. Alat ini digunakan untuk menempel dan menghisap darah korbannya.
Contoh Hirudiena yang paling umum adalah hirudo medicinalis (lintah), Haemodipsa zeylanica (pacet).

Sistem organ pada Annelida :
·         Sistem pencernaan makanan lengkap, yaitu terdiri dari mulut yang berhubungan dengan faring, esofagus (kerongongan), tembolok, empela, intestinum, (usus halus) dan anus.
·         Sistem Eksresi Annelida berupa sepasang nefridia yang terdapat pada tiap-tiap segmen, disebut metanefridia. Hewan ini mempunyai sistem peredaran darah tertutup. Pembuluhnya membujur dengan cabang-cabang kapiler kecil yan terdapat pada setiap segmen.
·         Sistem pernafasan berupa kulit dan insang.
·         Sistem reproduksi Annelida secara seksual dan aseksual. Meskipun Annelida bersifat hermafrodit, untuk terjadi fertilisasi tetap diperlukan perkawinan antara dua individu cacing. Alat kopulasinya disebut klitelum.
  
2. Mollusca (Bekicot)
Mollusca (dalam bahasa latin, molluscus beararti lunak) merupakan hewan yang bertubuh lunak. Tubuhnya lunak dilindungi oleh cangkang, meskipun ada juga yang tidak bercangkang. Hewan ini tergolong triploblastik selomata. Ukuran dan bentuk mollusca sangat bervariasi.Misalnya siput yang panjangnya hanya beberapa milimeter dengan bentuk bulat telur.Namun ada yang dengan bentuk torpedo bersayap yang panjangnya lebih dari 18 m seperti cumi-cumi raksasa

3. Arthropoda (Belalang)
Arthropoda adalah binatang yang kakinya beruas-ruas termasuk juga bagian perut (abdomen) dan dada (toraks) yang beruas-ruas, contoh : nyamuk, lalat, kecoak, kutu, udang, kaki seribu, dsb.  Berdasarkan contoh dari arthropoda yang telah disebutkan dan termasuk contoh lainnya dari arthropoda tidak semua dari jenis arthropoda yang dapat berpengaruh buruk bagi kesehatan. Adapun pengaruh arthropoda bagi kesehatan manusia yaitu sebagai vektor (penular) penyakit dan sebagai penyebab penyakit.
Arthropoda merupakan suatu filum yang terdiri dari beberapa kelas, yaitu :
  1. Kelas serangga (Hexapoda/insecta),
  2. Kelas Arachnida, contoh : laba-laba
  3. Kelas myriapoda, contoh lipan
1)      Kelas Chylopoda,
2)      Kelas Diplopoda, contoh kaki seribu.

Dan kelas arthropoda terdiri dari beberapa ordo, diantaranya :
  1. Ordo Diphtera, contoh : nyamuk dan lalat.
  2. Ordo Siphonaptera, contoh : pinjal tikus, pinjal kucing dsb
  3. Ordo Anoplura/ phtiraptera, contoh : kutu kepala, kutu dada, dan kutu kemaluan
  4. Ordo Orthoptera, contoh : kecoak dsb
4. Echiodermata (Bintang laut)
Dalam klasifikasi berdasarkan kekerabatannya, Echinoderata terletak pada urutan terakhir dalam kelompok hewan Invertebrata. Hal ini disebabkan Echinodermata tidak menampakkan ciri-ciri yang mirip dengan Invertebrata.
Echinodermata berhabitat di laut, biasanya sesil atau menetap. Makanannya berupa organisme-organisme kecil atau sisa-sisa organisme mati. Tubuh echinodermata tidak bersegmenberuas-ruas. Pada waktu larva tubuhnya simetri bilateral, tetapi setelah dewasa tubuhnya simetri radial. Hewan ini memiliki kaki Ambulakral (kaki buluh).
Sistem organ pada Echinodermata :
1.      Sistem percernaan lengkap, tetapi sederhana. Dan ada beberapa spesies yang tidak memiliki anus.
2.      Sistem sirkulasi radial mengalami reduksi, selom biasanya luas berisi sel-sel amebosit.
3.      Sistem pernapasan berbeda-beda pada tiap anggota kelompok Echinodermata, ada yang menggunakan kaki tabung, insang kecil, atau pohon respirasi.
4.      Reproduksi ada yang seksual dan ada pula ang aseksual. Secara aseksual, yaitu dengan cara regenerasi atau dengan pembelahan sel. Secara seksual yaitu dengan fertilisasi telur dan sperma di dalam air (fertilisasi eksternal).
5.      Sistem saraf berupa cincin di sekitar mulut dan berupa sistem saraf radial.
Klasifikasi Echinodermata dibagi menjadi lima kelas yaitu, 1. Asteroieda (Bintang Laut), 2. Ophiuroidea (Bintang Ular), 3.Echinoidea (landak laut), 4. Holothuroidea (teripang/timun laut), 5.Crinoidea (lili laut).

Asteroieda (Bintang laut), bentuk tubuhnya menyerupai bintang. Habitat yang dihuni bintang laut adalah pantai atau dasar laut yang tidak terlalu dalam. Dipermukaan tubuh bintang laut terdapat duri-duri dengan berbagai ukuran. Organ-organ tubuhnya bercabang keseluruh lengan.

Sistem organ pada tubuh Asteroieda :
·         Sistem pencernaan dimulai dari mulut yang berhubungan dengan kerongkongan yang sangat pendek dan selanjutnya bersambung dengan kantong  yang berperan sebagai lambung. Lambung terdiri dari dua bagian, bagian muka (kardiak) berukuran lebih besar dibandingkan dengan bagian belakang (pilorus). Dalam proses pencernaan, lambung mengeluarkan sekresi mukosa. Dari pilorus, muncul saluran kemasing-masing lengan. Lengan bercabang-cabang menjadi dua yang disebut caeca hepatis(warnanya hijau) yang disebut juga sakus pilorus. Disini dilakukan sekresi enzim untuk mencerna tubuh lunak mollusca mangsanya. Di atas lambung terdapat usus , berupa saluran pendek yang terbukapada daerah anus.
·         Makanan Bintang laut berupa sampah, ikan kecil,siput dan kerang
·         Sistem eksresi dilakukan oleh sel-sel amebosit yang terdapat dalam cairan selom.
·         Respirasi terjadi dalam branchia dermali, yaitu suatu kantong berbulu halus yang dilengkapi dengan silia. Organ ini terletak sisemua papula (lengan) bagian kulit.
·         Bintang laut bersifat diesis. Alat reproduksinya bercabang-cabang dan terdapat disetiap lengan. Alat  reproduksi betina meghasilkan banyak telur (sekitar 2,5 juta setiap 2 jam), sedangkan pada kelamin jantang menghasilkan speratozoa yang lebih banyak dibandingkan ovum. Fertilisasi terjadi didalam air, selanjutnya di hasilkan larva bipinaria.  


BAB V
KESIMPULAN

            Dari praktikum ini dapat  disimpulkan :
a)      Di dalam air terdapat protozoa, dan di dalam jenis air yang berbeda tedapat jenis-jenis protozoa yang berbeda juga.
b)      Hewan invertebrata memiliki ciri-ciri yang berbeda-beda, contohnya organ pencernaan annelida dan arthropoda memiliki perbedaan dalam sistem pernapasan,pencernaan, maupun sistem reproduksinya.
c)      Alat gerak dan habitat hewan invertebrata tidak sama.
d)     Mollusca memiliki pe ranan bagi manusia baik yang menguntungkan dan merugikan.


           



                                                                                                  








DAFTAR PUSATAKA

·         Eva latifah hanum, dkk. 2005.Ilmu Pengetahuan Alam. PT Remaja Rosdakarya: Bandung
·         Sugiri, Nawangsari.Pengertian Hewan Invertebrata. Intan Pariwara: Klaten
·         Anshory, I. 1984.Perbedaan Hewan Vertebrata Dan Invertebrata Serta Ciri-cirinya. Ganesa Exact: Bandung
·         Tim dosen biologi umum.2009, petunjiuk praktikum biologi umum.IAIN Raden Intan Lampung.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar