Tugas individu
RESPIRASI
(Laporan
Praktikum biologi umum)
Oleh :
Nama : Rudi kurniasandi
NPM
1111060190
Jur/Smester :Biologi /1(satu)
Kelas : C
Nama Dosen :Adryade Reshi Gusta,Sp,M.p
Ibnu Hakiki,S.pd
![]() |
FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
RADEN INTAN LAMPUNG

Alhamdulilah,segala puji bagi Allah.Tuhan pemilik semesta alam ini
yang telah memberikan nikmat,hidayah serta inayahnya kepada penulis ,sehingga
penulis dapat menyelesaikan laporan hasil praktikum sesuai dengan batas waktu
yang diberikan.Shalawat serta salam akan selalu tercurah kepada junjungan kita
nabi Muhammad SAW yang telah membawa umat islam dari zaman yang dahulu gelap
dan jahiliyah menjadi umat yang penuh ilmu pengetahuan dan terang benderang.
Penulis sangat berterima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu terselesaikannya laporan ini. Semoga budi baiknya mendapat imbalan
dari Allah SWT.
Penulis menyadari, didalam laporan ini masih banyak sekali
kekurangan ini dan jauh dari sempurna yang dilakukan oleh penulis baik yang
disengaja maupun yang tidak sengaja. hal ini semata-mata disebabkan oleh
keterbatasan penulis. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan saran dan kritik
yang sifatnya Membangun demi sempurnanya laporan ini, agar penulis dapat lebih
baik lagi dalam pembuatan laporan berikutnya.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................
1.2 Tujuan Praktikum.................................................................................................
BAB II METODE DAN BAHAN
2.1 Alat dan Bahan ...................................................................................................
2.2 Metode kerja........................................................................................................
BAB III
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil Pengamatan.................................................................................................
3.1 Hasil Pengamatan.................................................................................................
3.2 Tabel Hasil Pengamatan.......................................................................................
3.3 Pembahasan..........................................................................................................
BAB V
KESIMPULAN..........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Senyawa organik menyimpan energi dalam susunan atomnya.dengan
bantuan enzim, sel secara sistematik merombak molekul organik kompleks yang
kaya akan energy potensial menjadi produk limbah yang energinya lebih rendah.
Sebagian energy yang diambil dari simpanan kimiawi dapat digunakan untuk
me;akukan kerja sisanya dilepas sebagai panas. Jalur metabolisme yang
melepaskan energy simpanan dengan cara memecah molekul kompleks disebut jalur
katabolic. Suatu proses katabolic,fermentasi, merupakan rombakan parsial gula
yang terjadi tanpa bantuan oksigen. Akan tetapi, jalur katabolik yang paling
umum dan paling efisien ialah respirasi sellular, di mana osigen dikonsumsi sebagai reaksi reaktan
bersama-sama dengan bahan bakar organik.Dalam sel eukariotik, mitokondria
mewadahi sebagian besar perlengkapan metabolic yang digunakan untuk respirasi sellular.
Walaupun sangat berbeda meknismenya, respirasi pada prinspnya sama dengan
pembakaran bensin dalam mesin mobil, setelah oksigen dicampur dengan bahan
bakar (hidrokarbon). Makanan merupakan bahan bakar untuk respirasi, dan
buangannya ialah karbondioksida dan air.
1.2
TUJUAN PRAKTIKUM
-Untuk
mengetahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi respirasi
-Membuktikan bahwa oksigen diperlukan pada waktu respirasi
BAB II
BAHAN DAN METODE
2.1
Alat dan Bahan
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum kali ini ialah respirometer,timbangan, jarum suntik/siring,
stopwatch/jam. Serta bahan yang digunakan adalah belalang, kecoa,
jangkrik, eosin, vaselin KOH.
2.2
Cara Kerja
1. Menyiapkan respirometer sederhana tiap kelompok
2. Memasukkan KOH Kristal sebanyak tiga butir
kedalam tabung respirasi dengan
membungkusnya dengan kapas sebelumnya.
3. Menimbang berat serangga yang akan diuji
4. Memasukkan serangga kedalam tabung respire
dan mengadapkan kepala serangga
tersebut menghadap kearh pipa skala
respirometer.
5. Menutup mulut tabung dan mengoleskan vaseline
dimulut tabung.
6. Meneteskan eosin pada pipa skala dengan
menggunakan pipet/siring.
7 .
Memulai menghitung dengan interval 3 menit.
8.
Mencatat hasil yang terbaca pada pipa tabung setelah 3 menit.
9.
Memasukkan data kedalam tabel pengamatan.
10.
Mencari dengan cara interval 2 – 1 hasilnya didapat untuk dimasukkan kedalam
tabel pengamatan interval ke 2 sampai
interval selanjutnya.
BAB III
HASIL PENGAMATAN
3.1
Hasil Pengamatan
Tabel hasil pengamatan:
Nama
Hewan
|
Berat
(g)
|
Interval
1 menit (cm)
|
||
I
|
II
|
III
|
||
Kecoak
Belalang
Jangkrik
|
0,6
0,5
0,4
|
2
4,5
7
|
1,5
2,3
3
|
1,3
2
1
|
Grafik pada kecoa
Grafik pada belalang
Grafik pada jangkrik
3.2 Pembahasan
a. Respirasi
Respirasi adalah cara kerja untuk memanen energy yang tersimpan
dalam molekul organik untuk menghasilkan ATP, yang menggerakkan sebagian kerja
selluler. Produk limbah respirasi, karbondioksida dan air, merupakan bahan yang
digunakan dkloroplas sebagai bahan mentah untuk fotosintesis. Dengan demikian
unsur yang penting bagi kehidupan dapat didaur ulang . Akan tetapi, energy tak
dapat didaur ulang: Energi mengalir kedalam ekosistem sebagai cahaya matahari
dan meninggalkan ekosistem sebagai panas.
b. Proses Respirasi
Respirasi melibatkan glikolisis, siklus krebs, dan transport
elektron. Glikolisis dan siklus krebs menyediakan electron melalui NADH ke
rantai transport yang menggerakkan fosforilasi oksidatif. Glikolisis terjadi
dalam sitosol dan siklus krebs dalam matriks mitokondria. Rantai transport
electron disusun dalam menbran-membran mitokondria.Glikolisis memanen energy
kimiawi dengan mengoksidasi glukosa menjadi piruvat, Glikolisi menghasilkan
selisih 2ATP, yang dihasilkan oleh fosforilasi tingkat subtrat dan 2 NADH.
Siklus krebs menyempurnakan oksidasi molekul organic penghasil energy,
pengubahan piruvat menjadi asetil CoA bergabung dengan oksaloasetat berkarbon 4
untuk membentuk sitrat berkarbon 6, yang dirombak kembali menjadi oksaloasetat.
Siklus ini melepaskan CO2 membentuk 1ATP melalui fosforilasi tingkat subtrat
dan melewatkan electron ke 3 NAD+ dan 1 FAD. Membran dalam mitokondria
mengkopel transport electron dengan sintesis ATP sebagian besar ATP yang dibuat dalam respirasi seluler
dihasilkan oleh fosforilasi oksidatif ketika NADH dan FADH2 menyumbangkan
electron ke sederetan pembawa electron dalam rantai transport electron. Pada
ujung rantai ini, electron dilewatkan ke O2, mereduksinya menjadi H2O.
Transport electron dikopel kesintesis ATP kemiosmosis. Pada langkah-langkah tertentu
disepanjang rantai ini, transfer electron menyebabkan kompleks protein pembawa
electron memindahkan H+ dari matriks
keruang antar membran, yang menyimpan energy sebanyak gaya gerak proton
(gradient H+). Begitu H+ berdifusi kembali kedalam matriks melalui ATP sintase,
jalur eksergoniknya menggerakkan fosforilasi endergonik ADP. Respirasi selluler
menghasilkan banyak molekul ATP untuk setiap molekul gula yang dioksidasinya,
oksidasi glukosa menjadi CO2 dalam resoirasi menghasilkan suatu hasil maksimum
yang banyaknya kira-kira 38 ATP.
c.Faktor yang Mempengaruhi Respirasi
a. Ketersediaan Oksigen
Ketersediaan oksigen juga akan
mempengaruhi laju respirasi, namun besarnya pengaruh tersebut berbeda bagi
masing-masing spesies dan bahkan berbeda antara organ pada tumbuhanyang sama,
karena jumlah oksigen yang dibutuhkan tumbuhan untuk berrespirasi jauh lebih
rendah dari oksigen yang tersedia di udara.
b.
Ketersediaan Substrat
Laju respirasi dapat dipengaruhi
oleh beberapa faktor antara lain:
Ketersediaan substrat. Tersedianya substrat pada tanaman merupakan hal yang penting dalam melakukan respirasi. Tumbuhan dengan kandungan substrat yang rendah akan melakukan respirasi dengan laju yang rendah pula.
Ketersediaan substrat. Tersedianya substrat pada tanaman merupakan hal yang penting dalam melakukan respirasi. Tumbuhan dengan kandungan substrat yang rendah akan melakukan respirasi dengan laju yang rendah pula.
c. SuhuPengaruh faktor suhu bagi
laju respirasi tumbuhan sangat terkait dengan faktor Q10, dimana umumnya laju
reaksi respirasi akan meningkat untuk setiap kenaikan suhu sebesar 10oC, namun
hal ini tergantung pada masing-masing spesies.
BAB IV
KESIMPULAN
Dari hasil pengamatan kami dalam praktikum dapat disimpulkan bahwa:
1.
Pemberian
KOH pada tabung respirometer adalah agar mempengaruhi kecepatan respirasi pada hewan tersebut.
2.
Proses
respirasi melibatkan glikolisis, siklus krebs, dan transport electron
3.
Unsur-unsur
kimiawi yang penting untuk kehidupan didaur ulang oleh respirasi.
4.
Respirasi
seluler menghasilkan banyak molekul ATP untuk setiap molekul gula yang
dioksidasinya.
5.
Mitokondria
mewadahi sebagian besar perlengkapan metabolic yang digunakan untuk respirasi
selluler
DAFTAR PUSTAKA
Kimball,
J.W. 2002. Fisiologi Tumbuhan. Erlangga. Jakarta
Reece
dan Michell. 2003. Biologi Edisi Ke-5. Jakarta : Erlangga
Syamsuri. I. 2000. Biologi. Erlangga. Jakarta
William
Son. 2004. Biologi. Jakarta : Erlangga
![]() |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar